24 Des 2012

Pola Kalimat Bahasa Korea

Pola kalimat (cara membentuk kalimat)


Tidak seperti dalam kalimat bahasa Indonesia yang berpola S - P - O - K, kalimat dalam bahasa Korea berpola K - S - O - P. Misalnya dalam bahasa Indonesia kalimatnya: Budi membaca koran di kamar. Maka apabila mengikuti pola kalimat bahasa Korea menjadi: Di kamar Budi koran membaca. Bingung kah? Hhehe tapi mau gimana lagi emang bahasa Korea kayak gitu polanya. Tapi kalo saya bisa, kenapa teman-teman enggak? Hhehe, cuma butuh membiasakan diri saja kok.

Sebelum saya tunjukkan contohnya, saya akan menjelaskan dulu pengertian subjek, objek, keterangan, dan predikat dalam bahasa Korea.

Subjek:

Subjek dalam bahasa korea selalu ditandai dengan imbuhan -///
Contohnya: 아버지가 (ayah-), 동생이 (adik-), 마이크른 (Michael-), 그는 (dia-)
Biasanya untuk nama orang, setelah nama orang diikuti imbuhan –yang berfungsi untuk menghormati. Imbuhan –juga bisa diartikan tuan/ nona / ibu/dll yang bermakna sapaan.
Contohnya: 마이클씨는 (Michael--)
Catatan: imbuhan penanda subjek untuk Michael berubah dari yang semula마이크른 menjadi마이클씨는. Hal itu karena imbuhan yang digunakan menyesuaikan dengan huruf terakhir yang digunakan sebelum penanda subjek. Jika huruf terakhirnya vocal, maka menggunakan –, namun bila huruf terakhirnya konsonan, maka menggunakan –.

Objek:

Objek dalam bahasa Korea selalu ditandai dengan imbuhan -/-.
Contohnya: 사과를 (apel-), 밥을 (nasi-)
Beda penggunaannya adalah huruf terakhir yang diikuti imbuhan penanda objek apabila berakhiran huruf vocal, maka menggunakan –, sebaliknya apabila berakhiran konsonan, maka menggunakan –.

yoona-snsd


Keterangan:

Keterangan dapat berupa keterangan tempat atau waktu. Keduanya ditandai dengan imbuhan –.
Namun untuk keterangan tempat yang menjadi latar berlangsungnya kegiatan aktif si subjek, maka menggunakan imbuhan –에서. Contoh:
1.    Budi membaca Koran di kamar. maka menggunakan –에서.
Kalimatnya: 방에서 Budi씨는 신문을 읽어요.  ( dibaca : Bangeseo Budi-ssineun sinmunel ikgeoyeo )


2.    Budi ada di kamar. maka menggunakan –.
Kalimatnya: Budi씨는 방에 있어요.  ( dibaca : Budi-ssineun bange isseoyo )
Imbuhan –에서 pun digunakan untuk menunjukkan keterangan tempat asal.
Contoh: Budi씨는 인도네시아에서 왔어요. Budi dari Indonesia.

Predikat:

Predikat dalam bahasa Korea selalu berada di bagian paling akhir kalimat. Predikat seperti dalam bahasa Indonesia menggunakan kata kerja atau kata sifat. Kata kerja / kata sifat apabila kita lihat dalam kamus selalu berbentuk kata dasar (misal: 공부하다, 사다, 보다). Kata kerja yang masih berbentuk kata dasar tersebut belum bisa kita gunakan untuk membuat kalimat. Kita harus mengubah bentuknya terlebih dahulu.
Misalkan kata : 공부하다 harus kita ubah menjadi  공부합니다 (bentuk formal/sopan) atau 공부해요 (informal/santai).
Contoh kalimat:
1. Budi씨는 Indonesia어를 공부합니다. Artinya: Budi belajar bahasa Indonesia.(bentuk formal)
2. Budi씨는 Indonesia어를 공부해요. Artinya: Budi belajar bahasa Indonesia.(informal)

Demikian penjelasan saya mengenai pola kalimat bahasa Korea. Tunggu update post berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar